Oleh : Astri Sulastri Prasasti
Belajar di tempat yang jauh dari orang tua bagi sebagaian orang adalah sebuah batu loncatan yang bisa digunakan untuk mengembangkan diri. Pada saat kita jauh dari segala kenyamanan dan zona aman yang bisa memberi kita banyak hal tanpa mengeluarkan banyak energi kita akan dipaksa untuk `fighting` dengan semua ketidaktersediaan dan keterbatasan sehingga jiwa-jiwa pemberani akan mulai terbentuk. Dari sinilah salah satu awal mula keberhasilan orang-orang perantau. Meskipun tidak sedikit juga yang tidak mampu bertahan dan terbawa arus pergaulan yang ada atau bahkan membuka pergaulan baru yang kian memburuk mengikuti keadaan lingkungan sekitarnya. Hal ini lah yang juga banyak terjadi pada mahasiswa kita sekarang. Merasa bebas dari kekangan orang tua membuat mereka lupa diri dan kebablasan dalam kebebasannya. Sering kali mereka lupa terhadap tujuan awal mereka dikirim untuk menuntut ilmu membawa nama baik keluarga. Sering kali mereka lupa akan nasihat dan harapan orang tua yang sejak awal telah ditanamkan pada diri mereka. Sering kali mereka lupa bahwa tidak sedikit pengorbanan yang telah orang tua mereka lakukan untuk membuat anak-anak mereka berhasil setidaknya beberapa langkah lebih jauh dari posisi mereka sekarang. Sering kali mereka lupa bahwa segenap doa selalu terucap untuk keberhasilan anak-anak mereka walaupun keadaan mereka sendiri penuh dengan segala keterbatasan. Hanya satu yang mereka inginkan, yaitu kegemilangan masa depan anak-anaknya. Tapi, apa ? kita malah mengecewakan mereka. Kita malah ingkar terhadap kepercayaan mereka. Entah apa yang akan mereka rasakan bila mengetahui bagaimana kelakuan anak yang selalu dibanggakannya kini, sakit sudah pasti.
Teman-teman yang kusayangi,
Tidak ada sedikitpun niat untuk menggurui atau berkesan so` menasihati. Kita berada dalam keadaan yang sama, sama-sama jauh dari orang tua, jauh dari kelurga. Karena kesamaan ini saya merasa bertanggung jawab untuk saling mengingatkan diri saya sendiri dan teman-teman yang sudah saya anggap keluarga kedua saya disini. Menjaga amanah orang tua adalah sebuah kewajiban dimanapun kita berada. Begitupun yang orang tua kita lakukan, memberikan semua yang terbaik dan berusaha memenuhi semua kubutuhan anak-anaknya walaupun jauh terpisah adalah suatu kewajiban yang tidak pernah sedikitpun mereka lalaikan. Oleh karena itu, sungguh tidak bijak jika kita disini malah mengkhianati harapan-harapan orang tua kita. Semua orang tua pasti berharap anak-anaknya berhasil dan mendapatkan kebahagiaan. Mari teman-teman kita jaga amanah yang telah mereka berikan . Mari berusaha untuk memenuhi harapan-harapan orang tua kita. Penyesalan selalu datang terlambat, jadi jangan sampai penyesalan itu ada karena kita tidak mampu memanfaatkan waktu dimana kita masih bisa berbakti dan membuat orang tua kita tersenyum. Senyum mereka akan sangat terasa berati bila nanti kita sadar bahwa senyum itu adalah senyum terakhir yang bisa mereka berikan pada kita, anak-anak kesayangannya. Dari saya sendiri, saya telah bertekad untuk senantiasa memberikan kebanggan bagi orang tua yang dengan sepenuh hati saya sayangi. Saya bisa, kalian juga bisa teman. Kita semua bisa !
Jumat, 15 Mei 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar